Rabu, 17 Oktober 2018

Keunggulan Ayam Bekisar Pulau Kangean Sumenep Madura


Pulau Kangean/ Bekisar Island ialah

Pulau paling besar yang disebut sisi dari Kabupaten Sumenep Madura. Pulau Kangean kondang dengan Ayam Bekisar serta ada pula yang menyebutkan ayam cukir (hasil persilangan ayam kampung serta ayam rimba) serta sebagai Pulau penghasil Kelapa Tua yang unggul di Madura.


f:id:villananda29:20170315111622p:plain
Makam Pangeran Parajir, Penemu Ayam Bekisar Kangean Sumenep
Salah satu seseorang tokoh asal Pulau Kangean yang menemukannya persilangan ayam kampung serta ayam rimba ada di desa Daandung atas. Menurut kesaksian warga setempat serta beberapa sesepuh desa Daandung Abd. Razak mengemukakan kalau : Pangeran Parajir ini yaitu ialah orang pertama kalinya yg menemukannya perkawinan Ayam rimba dg Ayam Kampung atau mungkin dengan kata lain perkawinan silang.
Hasil anakan ayam kampung serta ayam rimba tersebut yang lalu dimaksud ayam bekisar. Ayam bekisar mempunyai nada unik melengking. Makin melengking, harga nya juga makin melambung. Ketidaksamaan harga pastinya juga sesuai sama corak bulu yang dipunyai ayam bekisar itu.
Peminat/Pembelim ayam bekisar cuma beberapa orang yang berduit, lantaran harga serta bunyinya yang uniklah ayam bekisar ini jadi menarik. Dapat diketemukan di Madura, didepan tempat tinggal orang kayayang mempunyai ayam bekisar itu, kebanyakan ayam bekisar ini diberikan kurung spesial yang mana harga kurungnya juga mahal.
Pasti hasil dari perkawinannya itu bakal melahirkan BEKISAR, ada satu pertanyaan, Kenapa dinamakan BEKISAR? nyatanya nama itu mempunyai satu arti yg unik yg artinya (Bagiannya Untuk Beberapa Pembesar) .
Menurut Kades Daandung Buasan, bhwa pangeran parajir sebagai penggagas atau pencetus Budaya kerapan Kerbau atau dgn sebutan Pamajiran Bhs Kangean, maksud serta maksudnya yaitu untuk membangkitkkan semangat beberapa golongan petani serta cinta pada Hewan yg umum menunjang untuk membajak sawah beberapa petani.
Diluar itu juga untuk mempererat tali silatur rahim antar Desa yang satu dengan desa yang lain, di mana hal itu mampu dijalankan cuma selesai menanam padi atau manje' (baahsa Madura/Kangean) . Serta hingga sekarang ini Budaya Kerapan Kerbau masihlah bertahan sedang aktivitas Perkawinan Silang pada Ayam Rimba dengan Ayam Kampung udah mulai sirna bahkan juga terancam punah

BEKISAR

Penemu "Ayam Bekisar" KEC.Kangean KAB.Sumenep Madura




Pulau Kangean/Bekisar Island merupakan Pulau terbesar yang merupakan bagian dari Kabupaten Sumenep Madura. Pulau Kangean terkenal dengan Ayam Bekisar dan ada juga yang menyebut ayam cukir (hasil persilangan ayam kampung dan ayam hutan) dan juga sebagai Pulau penghasil Kelapa Tua yang unggul di Madura.
Makam Pangeran Parajir, Penemu Ayam Bekisar Kangean Sumenep
Salah satu seorang tokoh asal Pulau Kangean yang menemukan persilangan ayam kampung dan ayam hutan berada di desa Daandung atas. Menurut kesaksian warga setempat dan para sesepuh desa Daandung Abd.Razak menyampaikan bahwa : Pangeran Parajir ini adalah merupakan orang pertama kali yg menemukan perkawinan Ayam hutan dg Ayam Kampung atau dengan kata lain perkawinan silang.

Hasil anakan ayam kampung dan ayam hutan itulah yang kemudian disebut ayam bekisar. Ayam bekisar memiliki suara unik melengking. Semakin melengking, harganya pun semakin melambung. Perbedaan harga tentunya pun juga sesuai dengan corak bulu yang dimiliki ayam bekisar tersebut.

Peminat/Pembelim ayam bekisar hanya orang-orang yang berduit, karena harga dan bunyinya yang uniklah ayam bekisar ini menjadi menarik. Dapat ditemukan di Madura, didepan rumah orang kaya yang memiliki ayam bekisar tersebut, biasanya ayam bekisar ini diberikan kurung khusus yang mana harga kurungnya pun tidak murah.
Ayam Hutan - Image Source
Tentu hasil dari perkawinannya tersebut akan melahirkan BEKISAR, ada sebuah pertanyaan, Mengapa diberi nama BEKISAR? ternyata nama tersebut memiliki sebuah makna yg unik yg artinya (Bagiannya Untuk Para Pembesar).

Selain itu juga untuk mempererat tali silatur rahim antar Desa yang satu dengan desa lainnya,dimana hal tersebut dapat dilakukan hanya seusai menanam padi atau manje' ( baahsa Madura/Kangean ). Dan sampai saat ini Budaya Kerapan Kerbau masih bertahan sedangkan kegiatan Perkawinan Silang antara Ayam Hutan dengan Ayam Kampung sudah mulai pudar bahkan terancam punah.(Sumber : Kangean.net)